Di bawah rindang pohon, di sebuah ‘kampus kuning’ yang
dulu pernah ku impikan suatu saat bisa singgah di sini
Dan di hari ini tepat di awal pergantian hari pada
pembukaan tanggal yang baru di bulan Mei, sang waktu pun datang menepati
janjinya
Semilir angin di bawah rimbun dedaunan
Tersenyum diri ini dalam kesyukuran tiada tara
Angin menyampaikan kabar gembira beberapa waktu lalu,
hingga akhirnya terciptalah kisah yang takkan pernah kulupa sampai kapanpun
Menjadi dokumentasi penting dalam hidupku
Siang ini, lukisan langit begitu mempesona, rupawan dan
sedap dipandang
Biru, bersih.. hanya ada sedikit perpaduan warna putih
Aku benar-benar menikmatinya
Membiarkan diri merasakan hembusan angin, begitu menyejukkan
Sesekali menikmati guguran daun daun angsana yang
menguning
Tidak ada bahasa dari negara manapun yang mampu
menerjemahkan RASA SYUKUR ini
Di bawah rindangnya angsana juga menyisakan TANYA dari
sebuah teka-teki yang aku sendiri belum tahu jawabnya
Karena aku masih di sini, masih menanti
Dalam penantian yang penuh rasa optimis akan hadirnya
KEBAHAGIAAN suatu saat nanti
“mencoba bertahan sekuat hati, layaknya karang yang
dihempas sang ombak. Jalani hidup dengan penuh semangat! Karena semua kisah pasti
ada akhir yang harus dilalui, tapi akhir kisah ini yakinku INDAH! Salam TEPAT
dan TERBAIK!”
[Di bawah naungan angsana, samping Balairung
UI Depok, 1 Mei 2010]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar